Indonesia yang diwakili oleh ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) turut dalam sebuah simulasi menghadang serangan cyber yang berasal dari negara tetangga.
Insiden serangan ini bersifat lintas batas dan merupakan simulasi rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh ASEAN CERT (Asean Computer Emergency Response Team).
Dijelaskan Bysiron Wahyudi, Koordinator Operasi mewakili ID-SIRTII, kegiatan ini bernama The ASEAN CERTs Incident Drill (ACID) 2009. Sedikitnya ada 14 negara, termasuk Indonesia, turut serta dalam penanganan simulasi insiden tersebut.
Dijelaskan Bysiron Wahyudi, Koordinator Operasi mewakili ID-SIRTII, kegiatan ini bernama The ASEAN CERTs Incident Drill (ACID) 2009. Sedikitnya ada 14 negara, termasuk Indonesia, turut serta dalam penanganan simulasi insiden tersebut.
Untuk ID-SIRTII, ini merupakan pertama kalinya mereka mengikuti kegiatan ACID. "Secara teknis, kemampuan para punggawa yang turut serta kegiatan ini sudah cukup baik. Sedikitnya, tim Indonesia sudah memiliki kemampuan dasar dalam menangani insiden kemanan seperti ini," tukasnya pada hari Jumat (24/7).
Misalkan saja, lanjutnya, kemampuan forensik jaringan (network forensic), malware analysis dan analisa jaringan (network analysis). Adapun tujuan ACID 2009 kali ini adalah penanganan serangan botnet yang dapat mengakibatkan system menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Botnet sendiri merupakan program otomatis yang didesain untuk mengirimkan malicious software (program jahat) ke komputer-komputer yang menjadi target serangan. Bila botnet berjalan, bukan tidak mungkin akan merusak seluruh jaringan komputer yang terhubung dengan komputer tersebut.
Kegiatan yang telah dilaksanakan Kamis (23/7/2009) ini diikuti oleh beberapa mitra ID-SIRTII seperti komunitas keamanan informasi, beberapa operator telekomunikasi. Dalam kurun waktu kurang lebih tiga jam, tim gabungan ACID 2009 mampu menyelesaikan sebelum botnet beroperasi. "Ringkasnya, tim Indonesia sudah bisa jinakkan bom sebelum bom itu meledak," tukas Bysiron.
ID-SIRTII memandang, kegiatan seperti ini sangat penting untuk diselenggarakan. Terutama dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis dan pentingnya koordinasi antar setiap individu yang terhubung dalam suatu jaringan. Karena hanya dengan koordinasi suatu insiden keamanan dapat diselesaikan dengan cepat.
"SingCERTs (Singapore Computer Emergency Response Team) selaku mitra strategic APCERT dan ASEAN CERTs juga sangat senang bekerja sama dengan Tim ID-SIRTII dan mitra lokal. Tim kerja yang dikoordinasi oleh ID-SIRTII telah dapat bekerja sama dalam penanganan insiden keamanan meski hanya dalam kegiatan simulasi di ACID 2009," Bysiron menandaskan. (dtk/arrahmah.com)